Ceritanya ada seorang ibu muda yang sudah menjanda karena ditinggal mati oleh
suaminya. ibu muda ini bernama ibu Nita, dan ber anak satu yang masih duduk dibangku
sekolah dasar. ekonominya hanya pas-pasan saja dan sayangnya IQ anaknya kurang
tinggi. Sehingga ibu Nita yang sudah tau kalau anakknya enggak bakalan naik kelas 2.
karenanya bu nita mencoba mendekati kepala sekolahnya yang bernama pak Roy.
Rupanya pak Roy mengerti akan maksud dari kedatangan bu Nita tersebut.
Dan untuk menghindari kecurigaan para guru di sekolah maka pak Roy menyuruh bu
nita untuk bertemu dengannya di sebuah lobby hotel malam itu juga.
“Anak ibu bisa naik kelas dua tapi…” “Tapi apa pak?” tanyaku cepat-cepat Pak Roy tak
meneruskan ucapannya dia hanya menatapku dengan tajam tanpa reaksi apapun.
“Berapa yang bapak minta?” tanyaku setelah beberapa lama kutunggu dia untuk
melanjutkan ucapannya.
“Ibu tak mungkin dapat memenuhinya kalau saya ucapkan!” katanya dengan nada datar.
“Berapa lah pak, tolong anak saya” ucapku lirih dengan nada memelas “Eee… tiga juta!”
“Tiga juta!” kataku terkejut “Iya tiga juta” “Dari mana saya punya uang sebanyak itu, pak”
kataku lagi yang masih terkejut.
“Bila tak punya uang sebesar itu masih bisa ibu usahakan dengan cara yang lain”
“Bagaimana caranya itu pak” “Asal ibu tak keberatan pasti bisa” “Iya tapi bagaimana
pak!” tanyaku lagi.
Setelah lama pak Roy berpikir panjang lalu dia berkata… “Bagaimana kalau sebagai
gantinya malam ini bu Nita bermalam di hotel bersama!” ucapnya pelan setengah
berbisik ditelingaku.
“APA!???” desisku terkejut.
“Iya, bermalam bersama saya!” katanya lagi sambil tangannya melingkar dibahuku.
“Bagaimana? toh tak ada ruginya!” katanya lagi sambil merapatkan tubuhnya ketubuhku
yang duduk disofa itu. Aku yang masih shock dengan apa yang barusan kudengar belum
hilang.
Akhirnya setelah beberapa lama aku dirayunya dan dengan setengah hati kedua kakiku
melangkah mengikutinya menuju mobil sedan pak Roy yang akan membawaku ke
sebuah penginapan yang lain yang agak jauh.
Akhirnya kami sampai juga di sebuah penginapan dipinggir kota, jauh dari rumah untuk
menghindari ketahuan dari kerabat maupun dari teman. Jam sudah menunjukan pukul 8
malam saat tiba dikamar motel itu.
“Santai aja bu Nit…” katanya setelah mengunci pintu kamar itu sambil melangkah
menggiringku ketepian ranjang. “ayo duduk dulu, kita rileks sebentar…” ucapnya sambil
memeluk pinggangku. Jantungku berdebar-debar rasanya karena canggung dan malu.
“Di kamar ini bu Nita tak usah malu…” desisnya dekat telingaku sambil tangannya mulai
bergerak kearah buah dadaku.”
Uuuuu… dada bu Nita pasti indah sekali!” ucapnya ketika tangannya meraba-raba buah
dadaku dari balik bajuku.
Dalam waktu yang cukup singkat, seluruh pakaianku sudah terlepas dari tubuhku tanpa
sehelai benangpun dan dalam sekejap juga mas Roy melepas pakaiannya sendiri tanpa
malu-malu dihadapan mataku sambil matanya memelototi tubuhku yang telanjang ini.
“Pokoknya buat saya puas!… pasti anak ibu naik kelas” bisiknya ditelingaku sambil
tangannya mendorong tubuhku kebelakang hingga tubuhku merebah telentang dari
pinggir ranjang.
Setelah itu kedua belah pahaku direnggangkan kekiri dan kekanan dan kemudian…
“OUH…” desahku, ketika saat itu kurasakan mulutnya mas Roy mulai menciumi dan
melumati bibir kemaluanku. Jantungku hanya berdebar-debar kencang dan sekali-kali
aku melingking dan merintih panjang menahan rasa geli yang menggelitik diseputar
pangkal pahaku. “SSSST… OUH… masss…” desisku berulang-ulang sambil
memejamkan mata dan tangankupun mulai meremasi kepala mas Roy yang masih
berada diseputar pangkal pahaku.
Cukup lama mas Roy mempermainkan bagian kemaluanku, dari mulai aku hanya merasa
terpaksa untuk melakukannya hingga sampai sampai diriku menjadi benar-benar
terangsang sekali dibuatnya.
“Ouhhh… Ouhhhh… masss…” rintihku dengan nafas yang mendesah-desah menahan
gejolak nafsu yang mulai timbul.
Setelah melihatku yang amat sangat terangsang barulah dia mengambil posisi dengan
menaikkan kedua belah pahaku sambil mengarahkan penisnya yang sudah tegang sejak
tadi. Beberapa kali penisnya gagal menembus pertahananku hingga akhirnya dia
mengoleskan seluruh batang penisnya dengan baby oil.
“AAAAAA…!!!!!!!!!!!” Jeritku keras- keras. Menahan perih dan ngilu yang amat sangat
diseputar pangkal pahaku. Kurasakan kepala penisnya menembus masuk kedalam
lubang kemaluanku dengan ditekan secara perlahan-lahan hingga kepala penisnya
tenggelam tak kelihatan lagi didalam lubang kemaluanku yang terbentang lebar.
Malam itu aku benar-benar dibuatnya melayang-layang tanpa henti. Dia benar-benar
bagai kuda liar yang buas dan lincah. Setelah mengguncang tubuhku cukup hebat
hingga mencapai titik klimaksnya dia mencumbu dan melubat bibirku sepuas-puasnya
tak terkecuali dengan buah dadaku. Tubuhkupun penuh dengan tetesan lendir putih
yang dikeluarkan dari ujung kepala penisnya itu.
Sudah empat babak rasaya Pak Roy menggauli tubuhku tanpa lelah sedikitpun malam
itu. Tiap-tiap babak aku hanya dapat meluangkan waktu barang satu batang rokok yang
dihisapnya.
“Bagaimana bu Nita! puas ngak?” tanyanya sambil menaruh puntung rokok yang tersisa
ditangannya ke asbak yang diletakkan tak jauh dari sisi ranjang.
“Udah cukup ya mas …!” balasku pelan, dengan nafas yang masih belum teratur.
“Ah belum dong!” katanya pelan sam- bil membelai-belai buah dadaku. “kenapa?”
katanya kembali, sambil jemari tangannya mulai nakal dengan memencet-mencet
punting susuku dengan lembut.
“Udah perih, mas!…” kataku pelan.
“Perih?, ah nanti juga ilang sendiri kok! jangan takut. Lagian baru jam 1 pagi, kan tadi
katanya mau menemani saya sampai pagi.” katanya lagi.
“Iya, tapi …” “Ssstt…” tiba-tiba dia menempelkan jari telunjuknya kemulutku sebagai
tanda supaya aku jangan protes, dan tetap melayani sampai dia puas benar.
Akhirnya taklama kembali lagi tubuhku disetubuhi untuk yang kelima kalinya. Walau
demikian akhirnya akupun turut terangsang dan menikmati setiap gerakannya hingga
aku kembali mencapai klimaks yang entah keberapa kali saat itu.
“Bagaimana bu Nit? udah ngak sakit lagikan sekarang.!” Katanya dengan nafas yang
masih memburu.
Aku hanya terdiam saja dengan mata yang terpejam sambil menikmati rasa gejolak yang
tersisa. Kurasakan bibirku dikecupnya beberapa kali.
Akhirnya selama hampir satu setengah tahun lamanya tubuhku menjadi tempat
pelampiasan nafsunya sampai akhirnya dia di pindah tugaskan ke luar pulau. Tapi itu
bukan dari akhir dari cerita, karena sebelum dia pergi, mas Roy malah menyerahkan
tubuhku kepada penggantinya yaitu pak Togar.
“Bu Nita!, ini saya kenalkan dengan orang yang akan menggantikan kedudukan saya!”
ucap pak Roy kepadaku.
“Oh ini yang namanya Bu Nita!” ucap orang yang dikenalkan padaku. “saya Togar!
pengganti pak Roy.” katanya sambil menjabat tanganku dengan mantap. “Wah
keliatanya habis tempur habis-habisan nih!” serunya sambil memandang kesudut ruang,
matanya tertuju pada ranjang dikamar motel yang memang kami tempati sejak sabtu
kemarin.
“Wah tau aja nih Bang Togar!” celetuk mas Roy sambil tertawa lebar yang diikuti oleh
seyum bang Togar sendiri.
“Wah kalau begitu boleh dong saya cicip sebentar, sebagai perkenalan?” ucap Bang
Togar tanpa malu-malu.
“Oh silahkan Bang, silahkan.” ucap mas Roy.
Aku hanya diam saja dan tak terkejut lagi karena sudah diberi tahu oleh mas Roy
sebelumnya.
“Bu Nita biar saya tinggal sekarang yah!, lagi pula saya sudah waktunya untuk berangkat
kepelabuhan, biar nanti Bang Togar yang anterin pulang.” katanya sambil dia
melangkahkan kakinya kepintu kamar.
“Pokoknya anak ibu pasti lulus terus deh dijamin” katanya padaku berbisik dan
kemudian meninggalkan kami berdua setelah mengecup bibirku dan sempat-sempatnya
meremas pantatku saat itu.
Setelah mas Roy tak terlihat lagi oleh pandangan mata maka kamipun kembali lagi
masuk kedalam kamar motel itu.
“Ahhh!” pekikku kaget ketika baru pintu kamar ditutup tiba-tiba tubuhku diangkat dan
digendongnya…
… untungnya aku cepat menangkap pundaknya bang Togar yang berotot itu dengan
lengan kananku sedangkan belakang kedua lututku diangkatnya dengan ringan seperti
tanpa beban.
“Kita mandi bareng yuk mbak Nit!” ucapnya sambil memandang wajahku yang masih
kuyup dan lesuh. Aku hanya diam saja hanya mataku saja yang memberikan syarat
menginyakan.
Sambil menggendong tubuhku, yang seperti anak kecil akan dimandikan, dia
melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi lalu masuk kedalamnya dan tubuhku
di turunkannya didalam bath up itu.
“Biar saya yang buka dasternya” kata bang Togar yang bersuara berat itu sambil
tangannya membuka kedua kancing dasterku lalu dia mengangkat dasterku mulai dari
pinggulku keatas hingga kedua pahaku yang putih mulus itu terlihat oleh matanya, lalu
diangkatnya lebih tinggi lagi hingga bibir kemaluanku terlihat dengan jelas olehnya
karena memang aku semalam tak mengenakan pakaian dalam hanya dibalut oleh daster
saja, itupun aku pakai sesaat sebelum seseorang yang bernama bang Togar itu datang
kekamar motel yang aku tiduri bersama mas Roy.
“HHHmmmm… pantesan aja si Roy betah sama mbak Nita yang aduhai ini” celetuknya
setelah dasterku telah lepas dari kulit tubuhku yang putih bersih dan padat ini.
“Sekarang mbak boleh telentang di bath up itu” katanya sambil tangannya yang terasa
kasar itu menarik lenganku untuk rebahan di bath up. Kemudian dia menutup lubang
bath up itu sambil menyalakan air yang mulai mengucur dengan derasnya mengisi bath
up tersebut.
“Saya mau ambil shampo dan sabun dulu ya mbak” kata Bang Togar.
“Oh iya mas… eh.. bang!” kataku dengan sedikit gugup karena sebetulnya aku bukan
seorang pelacur yang sudah terbiasa menghadapi setiap macam lelaki, tatapi aku hanya
seorang janda yang sebetulnya hanya terpaksa melayani lelaki seperti mas Roy dulu
demi menyelamatkan anakku supaya anakku dapat terus melanjutkan bangku
sekolahnya.
Sementara bang Togar keluar kamar mandi untuk mengambil shampo dan sabun, aku
hanya dapat melamun saja membayangkan apa yang akan terjadi denganku sekarang
ini, apakah sama dengan cara melayani mas Roy atau berbeda.
“Eh… kok ngelamun… ngelamunin mas Roy yach!” tanya bang Togar yang sudah
kembali masuk kedalam kamar mandi dengan membawa shampo dan sabun.
“Oh… enggak bang” kataku sekenanya.
“Sudah lama menjanda?” tanya bang Togar sambil dia membuka kaosnya.
“Sudah empat tahun bang” jawabku sambil memandang dadanya yang bidang dan
sedikit berbulu dengan kulit tubuhnya yang berwarna kecoklatan cukup kontras sekali
dengan warna kulit tubuhku yang putih ini.
“Tapi sejak mengenal si Roy… Nita ngak kesepian lagi dong!” tanya bang Togar
mencomba untuk membuat suasana sedikit lebih santai.
“Ah… Bang Togar bisa ajah!” kataku dengan mataku yang masih menatap tubuhnya yang
besar dan kekar itu.
Kini aku sedikit terkejut dengan mataku sedikit membelalak melihat apa yang tak pernah
kubayangkan sebelumnya sambil menelan ludah beberapa kali ketika mataku tertuju
pada burung yang menggelantung saat dia melorotkan celana dalamnya sendiri. Bulu
kudukku langsung berdiri dan merinding sekujur tubuhku takkala kulihat Batang
penisnya yang panjang hampir sepanjang penggaris kecil berukuran kurang lebih 20
centi meteran… “Glek…” aku terus menelan ludahku sendiri, belum lagi ketika mataku
tertuju pada kepala burungnya yang bentuknya mirip seperti topi baja pasukan Jerman
pada waktu perang dunia ke 2.
“Busyeeet… ya… ammmmpunnnn n!!!” kataku dalam hati melihat kepala penisnya yang
besar sebesar bakso bola tenis. “Itu barang masih tidur, gima besarnya nanti kalo udah
bangun… Hiiiiiii…” kataku lagi dalam hati dengan mataku yang masih memelototi
bagian-bagian tubuhnya itu.
“Tuh bengong lagi… kenapa? udah kepingin yach” suara bang Togar yang keras dan
berat itu mengejutkanku yang masih galau membayangkan apa yang akan terjadi.
“Ah… Abang” kataku pelan dengan muka sedikit memerah karena malu ketahuan
sedang memelototi tubuhnya itu.
“Biar saya kramasin mbak Nita yach!” ucap bang Togar sambil kakinya masuk menginjak
bath up yang sudah mulai terisi air itu. Bang Togar akhirnya duduk dibibir bath up dekat
tubuhku hingga dapat lebih jelas lagi kulihat batang penisnya yang besar itu.
Rambutku mulai diguyurnya dengan air yang keluar dari mulut selang pancuran itu.
Bau shampo sunslik mulai menerpa hidungku.
Kurasakan kepalaku mulai diremasinya dan sekali-kali menggaruk-garuk kulit kepalaku
hingga busa shampo tersebut mulai menggunung dikepalaku, rambutku yang terurai
dan panjang sebatas punggung juga diurut-urutnya.
“Aku suka rambutmu Nit… rambutmu hitam dan halus” kata bang Togar setelah
menyiram rambutku kembali menghilangkan busa-busa shampo yang masih melekat
dirambutku.
“Ngomong-ngomong sudah lama hidup menjanda Nit?” tanya bang Togar, sambil dia
beralih mengambil sabun cair.
“”Sudah lama bang… sudah 5 th!, kalau bang Togar masih punya istri?” jawabku sambil
aku balas bertanya.
“Oh masih… masih.. ada. Tapi istri saya ada di Sumatra sana, saya tinggal di jakarta
sendiri saja.” jawab bang Togar, sambil tangannya mulai mengusap-usap punggungku
dengan sabun cair.
“Zzzzz…” desisku lirih, takkala telapak tangannya yang kasar itu mulai menyentuh
bagian pinggir dari buah dadaku. Kemudian tangannya mulai beralih kebagian depan
tubuhku.
“Mbak Nita… tolonging saya yach!” “Tolongin apa bang” tanyaku “Ya… sementara saya
bersihin tubuh mbak Nita, mbak Nita tolong bersihin punya saya!” katanya sambil tangan
kirinya memegang batang penisnya sendiri itu.
“Ayo… enggak usah malu-malu sama saya…
Pegangya… pengang!” katanya menyuruhku untuk memegangnya.
Walaupun sedikit ngeri melihat batang penisnya yang panjang itu akhirnya jari telunjuk
dan jempolku mulai mengambil alih batang penisnya yang sedari tadi sudah
dipegangnya sambil digoyang-goyangnya.
Jantungku mulai berdetak lebih cepat ketika jariku sudah mulai menyentuhnya.
“Ayo dong disanyang” kata bang Togar sambil melihat wajahku, menyuruhku untuk
mengelus-elus batang penisnya itu. ”… oh iya kenalin ini si Tohar” ucap bang Togar lagi
sambil terseyum senang melihat tanganku yang mulai meraba-rabanya.
“Mbak Nit… dia masih bobo, coba kamu sun… dikit biar bangun!” kata bang Togar.
Merinding jadinya mendengar ucapan bang Togar yang menyuruhku untuk mengecup
ujung topi bajanya itu.
“Crrup…” suara bibirku terdengar nyaring saat mencium ujung topi bajanya.
“Yaaaa… Ammmpun… bener kan” desisku dalam hati, ketika tak berapa lama kemudian
batang penisnya mulai terasa menegang diikuti dengan membengkaknya batang penis
yang sedang kupegang hingga lama-kelamaan telapak tanganku yang tadinya dapat
memegang 3/4 bagian dari batang penisnya kini telapak tanganku hanya sanggup
memegang 1/2 bagian saja dan itupun diikuti dengan semakin memanjangnya batang
penisnya, bahkan bila aku genggam dengan kedua telapak tanganku pun kepala topi
bajanya masih menonjol dan batang penisnya masih telihat sekitar satu ruas jari.
Yang membuat nyaliku semakin ciut dan seluruh bulu kuduk ku berdiri ketika kepala topi
bajanya yang tadinya masih sebesar bakso tenis sudah berubah menjadi satu setengah
kalinya.
Sementara kedua tanganku masih terus mengelus dan meremas batang penisnya, bang
Togar masih sibuk menyabuni bagian depan tubuhku, tangannya terus menggosok ke
leherku lalu turun kebawah sedikit kearah dadaku lalu kembali turun lagi kebuah dadaku
yang kenyal itu sambil telapak tangannya tak henti berputar-putar hingga sabun cair
yang dipakainya berubah menjadi busa sabun dikulit buah dadaku. Lalu telapak
tangannya turun lagi masuk kedalam air di bath up dan mulai menggosok-gosokkan
bagian perut tubuhku.
Nafasku sedikit demi sedikit mulai tertahan takkala telapak tangannya semakin turun
kebawah hingga tepat diatas bibir kemaluanku yang sudah tidak ada bulu-bulu hitam
dan keriting karena dulu mas Roy selalu mencukur bulu-bulu yang menyelimuti daerah
bibir kemaluanku hingga licin.
“Ouh…” desisku dengan sedikit tertahan saat kurasakan telapak tangannya mulai turun
dan menyentuh bibir luar kemaluanku.
“Wow… tebel ya Nit…” bisik bang Togar dekat telingaku, saat tangannya merasakan
bagian luar bibir kemaluanku.”
Ini baru yang namanya dingin-dingin empuk” katanya lagi setelah sebelah lipatan bibir
kemaluanku sedikit ditarik dan diremas dengan jemarinya.
“Mandinya udahan yuk!… saya udah pusing nih!” seru bang Togar setelah puas
membersihkan bagian lipatan bibir kemaluanku dengan sabun dan air.
Setelah tubuhku disiram sekali lagi kemudian tangan kanannya melingkari belakang
tengkuk leherku sedangkan tangan kirinya mengapit belakang dua lututku sambil
menggangkat tubuhku dari air yang ada di bath up itu. Tubuhku kemudian dibawanya
keluar kamar mandi dan kemudian tubuhku yang masih basah lansung ditelentangkan
diatas ranjang motel yang empuk.
Kulihat bang Togar setelah meletakkan tubuhku dia mengaduk-aduk tas berukuran
sedang dan berwarna hitam, entah apa yang dicarinya, Tapi aku hanya menanti sambil
membanyangkan apa yang akan terjadi dengan diriku bila topi bajanya masuk kedalam
tubuhku, sedangkan dengan benda yang besarnya seukuran mas Roy saja aku sudah
kewalahan bagaimana jadinya dengan benda yang melebihi dari ukuran yang selama ini
ku rasakan.
“Oh… untuk apa tambang itu bang?” tanyaku ketika aku baru sadar kembali dari
lamunanku.
“Tambang ini…?” balas bang Togar sambil menunjukan tambang putih bersih kira- kira
seukuran tali pramuka yang biasa dipakai anak-anak pramuka diwaktu kemping dan
terlihat masih baru.
“Tambang ini ya jelas untuk ngiket, namanya aja juga tambang buat apa kalo enggak
dipakai buat ngiket” katanya lagi sambil terseyum penuh gairah.
“Untuk iket apa bang?” tanyaku lagi karena tak mengetahui maksudnya.
“Udah… nanti aja saya kasih taunya, sekarang ayo duduk!” perintahnya sambil
mengulurkan tangannya untuk membantuku bangkit duduk diatas ranjang. Tanpa
berbicara banyak bang Togar kemudian menaiki ranjang sambil membelakangi tubuhku.
Sesudah itu kurasakan tangan kananku ditarik kebelakang tubuhku dan kurasakan
pergelangan tangan kananku dililitnya dengan tambang tersebut lalu kemudian
pergelangan tangan kiri juga di lilitnya sehingga kedua tanganku hampir tak dapat
bergerak lagi.
“Bang… untuk apa saya diikat bang!” tanyaku, dengan hati mulai resah dan takut.
Tapi bang Togar tetap tak bersuara, malahan pergelangan tangan kananku dirapatkan
bagian sikut lengan kiriku begitu pula sebaliknya pergelangan tangan kiriku dirapatkan
sikut lengan kananku dan kembali tambang yang panjang itu dililitkan beberapa kali lagi.
“Bang… jangan… sakit…!” seruku mulai meronta karena takut, takut bila dia mau
membunuhku. ”… bang ampun…
Ampun… jangan bunuh saya” seruku lagi sambil memohon.
“Mbak Nita… mbak Nita… tenang- tengan… siapa yang mau membunuhmu? tenang
mbak Nita… saya tidak akan pernah membunuh mbak! …” ucap bang Togar sambil
menggoyang kedua pundakku, wajahnya terlihat kaget juga dengan reaksiku tadi. “Saya
hanya mau membawa mbak Nita kedalam permainan yang baru” katanya lagi sambil
mencoba terus menyakinkan diriku yang masih takut.
“Iya tapi mengapa musti mengikat kedua tangan saya bang?” tanyaku dengan wajah
yang masih pucat.
“Saya ingin membawa mbak Nita kedalam alam khayalan saya, pokoknya nanti mbak
Nita bisa merasakan perbedaannya.” ujar bang Togar sambil melanjutkan melilit
tubuhku dengan tambang tersebut setelah berhasil menenangkan diriku yang tadi masih
galau dan resah itu.
Kemudian bang Togar melilitkan tambangnya tepat diatas bagian buah dadaku dan
melilitnya dua kali lalu kemudian melilitkannya kembali dua kali tapi tepat dibawah
buah dadaku. Setelah itu pinggangku yang giliran dililitnya dua kali kemudian paha
kiriku dililitnya juga dua kali. Setelah itu dia menekuk kakiku hingga tumitku melekat di
belahan pantatku bagian kiri dan kemudian pergelanan kaki kiriku dililitnya pula dua kali
setelah itu sekali lagi antara paha kiriku dan pergelangan kiriku dililitnya sambil
menyimpul tambang tersebut hingga tak lepas lagi.
Setelah itu begitu juga dengan nasib paha dan pergelangan kaki kananku.
“Mbak Nita… sekarang saya rebahin dulunya” ujarnya sambil tangan kanannya
mendorong tubuhku pelan-pelaln kebelakang hingga tubuhku kembali telentang.
Kemudian dia mengambil lagi seutas tambang yang ukurannya lebih pendek.
Kurasakan tambang itu mulai menusuk masuk lipatan bagian belakang lututku yang
kemudian diikatnya kuat-kuat lalu kurasakan bagian lipatan lututku ditariknya dengan
tambang yang masih tersisa itu hingga renggang dan tambang tersebut ditambatnya di
leherku begitupula denga sebelah lutut kiriku, sehingga pangkal pahaku menjadi
semakin renggang dan luas.
“Nah bagaimana mbak Nit… masih bisa goyang?” tanyanya setelah selesai mengikat
sekujur tubuhku.
“Tidak…!” jawabku sambil mencoba menggoyang tubuhku sendiri seakan-akan ingin
mencoba melepas tali temali tersebut.
“Ini yang disebut permainan seni sex ala Jepang kuno! dan ini masih digunakan loh di
negeri asalnya!” kata bang Togar memjelaskan padaku.
“Bagaimana seninya bang, kalau enggak bisa bergerak begini” tanyaku lagi penuh
penasaran.
“Oh begini… seninya bukan masalah di soal gayanya tapi gairah yang dapat
ditimbulkannya itu yang membuat lebih berbeda dari permainan yang biasa dilakukan
orang.” Katanya menjelaskan padaku sambil dia menyalakan sebatang rokok marlboro.
”… sudahlah… pokoknya nanti mbak Nita rasakan sendiri dasyatnya permainan ini”
katanya lagi sambil dia mengambil seutas tambang lagi yang lebih pendek kira-kira
panjangnya 1/2 meter. Sambil kulirik rupanya dia mengikatkan tambang tersebut pada
tambang yang melilit pada lilitan tambang yang ada dibawah buah dadaku dan
kemudian diikatkannya kembali pada lilitan tambang yang berada diatas buah dadaku
hingga buah dadaku semakin mencuat karena terdesak oleh himpitan tambangtambang tersebut.
“Nah yang ini namanya Off Mount!” ujar bang Togar lagi sambil menunjukkan sebuah
benda berwarna hitam mirip bola golf besarnya namun berlubang-lubang dan salah satu
lingkaran tersebut ada talinya terbuat dari karet.
“Coba sekarang buka mulutnya… saya mau masukkan Off Mount ini kedalam mulut
mbak, supaya nanti kalau mbak Nita mulai histeris biar enggak terlalu keras suara yang
keluar… coba AA…” kata bang Togar kembali. Tanpa disuruh untuk yang ketiga kalinya
kubuka bibir dan mulutku lebar-lebar agar Off Mount tersebut dapat masuk kedalam
mulutku.
“OUFF…” gunggamku ketika bola itu mulai dimasukkan kedalam mulutku.
Kurasakan bola tersebut juga dari karet karena saat tergigit oleh mulutku sedikit lentur.
Setelah bola kecil tersebut masuk dalam mulutku kemudian tali yang menempel pada
bola tersebut dililitkan kebelakan kepalaku hingga sekarang tak mungkin dapat lepas
lagi dari dalam rongga mulutku.
“Hhhhh… hhhhhh… FFFff” suara desah nafasku yang keluar dari dalam mulutku.
Setelah yakin bang Togar melihat tubuhku yang sudah tak berdaya ini barulah dia mulai
meraba-raba tubuhku.
“Kamu terlihat sexy sekali mbak Nita…” ujar bang Togar sambil tangan kirinya membelai
belai rambutku yang masih basah sedangkan tangan kanannya mulai mengelus perutku
lalu naik sedikit kearah buah dadaku yang membusung itu.
“EEEEM…” desah suara ku lagi, saat kurasakan telapak tangannya meremas buah
dadaku yang padat berisi namun keyal itu. Kemudian kurasakan punting susuku yang
mulai dipermainkannya dengan memuntir- muntirkannya dengan sekali-kali mencubitcubit kecil sambil menarik-nariknya dengan perlahan.
Detak jantung dan gerak nafasku mulai tak teratur saat itu ditambah pula bibirnya bang
Togar mulai mencium, menjilat dan mencubit-cubit kecil dengan giginya diseputar
telinga dan leherku yang jenjang.
“Bagaimana rasanya saat kau tak berkutik seperti ini Nit…!” suaranya cukup lirih sekali
didekat telingaku hampir tak terdengar.
”… saya akan membuatmu sampai pingsan kenikmatan Nit…” ucapnya lagi, lalu…
“EMMMMMM…!” pekikku tiba-tiba ketika tanpa kuduga sebelumnya, kurasakan telapak
tangan kanannya meremas dengan keras dibibir kemaluanku yang sudah terbentang
bebas sejak tadi. Aku hanya mampu menggeram-geram kesakitan bercampur geli
diseputar pangkal pahaku, terlebih lagi saat jemarinya mulai mencubit- cubit dan
menyentil-nyentil bagian clitorisku yang paling vital itu sampai-sampai aku memejapkan
mata dengan muka mengkerut menahan geli dan ngilu seperti terkena strum setiap kali
jemarinya mencubit dan menyentil clitorisku itu. Sangkin tak tahannya kepalakupun
bergerak kekiri dan kekanan bagaikan ikan yang terhempas kedarat.
Bang Togar semakin senang dan semakin nakal saja saat melihat tubuhku yang tak
berkutik ini menggelinjang-gelinjang apa lagi saat melihatku yang sedang memberi
isyarat padanya untuk menghentikan memainkan bagian clitoris dan lubang vaginaku,
dia malah semakin menjadi-jadi dengan lebih keras dan lebih cepat lagi mencubit,
menyentil dan mencocok-cocokkan jemari tangannya kedalam liang vaginaku.
Jujur saja walaupun diriku masih takut dan sakit karena ikatan tambang namun ada
perasaan nikmat yang lain dari biasanya, sepertinya semakin aku tak dapat melawan
dan pasrah sepasrah-pasrahnya malah membuat hasrat birahiku mulai meletup-letup
tak terkendali.
Mungkin hampir 15 menit lamanya dia mempermainkan bibir kemaluanku dengan
tangannya hingga puas, kupikir setelah dia melepas tangannya yang nakal itu dia bakal
mulai menyutubuhiku yang sudah mulai terangsang berat. Tapi ternyata bang Togar
malah kembali mengaduk-aduk tas hitamnya dan mengeluarkan sebuah benda
berwarna coklat dengan pangkalnya ada kabel kecil.
“Nita… ini dildo namanya, mirip yah seperti beneran!” ucap bang Togar sambil
memperlihatkan benda tersebut. Memang kulihat sepintas mirip dengan penis seorang
pria yang sedang berdiri tegap, warnanya coklat muda.
“Nah biar mbak Nit bisa liat saya bantal dikepala yach!” katanya sambil dia mengangkat
kepalaku lalu menyusupkan dua bantal yang ada diatas ranjang itu dibawah kepalaku
hingga sekarang mataku dapat melihat kedua kakiku yang terbentang lebar itu. Setelah
itu kulihat dildo yang dipegangnya sudah dibawanya dan didekatkan tepat dimuka
lipatan bibir kemaluanku.
“EEEMMMMMM…” geramku lagi mulai takut, jantungku semakin berdetup kencang saat
kulihat Penis-Penisan itu mulai menempel pada belahan lipatan bibir kemaluanku,
“EEEEMMMMM” geramku lagi saat kurasakan ujung dildo itu mulai didorong dan
ditekannya kedalam mulut vaginaku.
“Bagaimana rasanya mbak Nit…
Nikmatkan… nikmatkan… sabar… sabar…
Sedikit lagi ya sayang!” ujarnya sambil terus menekankan mainan itu.
“EEEMMMMMM…” geramku berulang- ulang dengan tubuh mulai mengejang kaku
menahan rasa ngilu dan perih juga geli saat dia terus mendorong dan menekan
walaupun secara pelan namun terus menyusrup makin dalam dan semakin dalam lagi
hingga lama- lama kulihat batang penis-penisan tersebut hampir tenggelap didalam
liang vaginaku.
Setelah itu kulihat bang Togar mengambil semuah tali tambang lagi dan mengikatkan
ujung batang dildo itu kuat-kuat kemudian sisa untaiannya diikatkan melingkar pada
pinggul dan pinggangku.
“EEEMMMM… OOOOOOO…” suara desah rintih yang keluar dari dalam mulutku semakin
keras saja takkala kurasakan didalam lubang vaginaku benda tersebut mulai bergerakgerak seperti ular yang sedang menggali lorong tanah. Sesekali kurasakan juga ada
getaran-getaran kecil yang keluar dari dalam mainan dildo itu.
Hasrat birahiku semakin menjadi-jadi dan meluap-luap tak terkendali lagi olehku,
sebenarnya aku sudah ingin cepat-cepat dia menancapkan pusakanya yang gede itu tapi
aku tak dapat bicara dengan mulut yang tersumpal benda yang bernama off mounth itu
sedangkan untuk bergerak saja aku tak mampu untuk berkutik lagi didalam ikatannya
yang kuat itu. Walau ada perasaan menyesal dan kesal mengapa aku menurut saja untuk
diikat hingga aku tak dapat berbuat apa-apa namun disisi lain gejolak nafsuku malah
melonjak-lonjak dan ada perasaan aku turut menyukai permainan ini.
“Nit… Nit… saya tinggal sebentar aja! saya mau beli rokok dulu, enggak lama kok,
paling-paling 5 menit lamanya” ujarnya membangunkan pikiranku yang sudah sejak tadi
melayang-layang diudara. “Nikmati saja mainan yang ada didalam situ…” ucapnya lagi
sambil bang Togar mengecup keningku lalu dia mengenakan pakainanya lagi dan lalu
keluar dari dalam kamar motel ini meniggalkan tubuhku yang terikat dengan dildo yang
sedang bergerak-gerak lincah didalam lubang vaginaku.
Didalam kesunyian kamar motel ini pikiranku kembali lagi melayang-layang menikmati
gerakan dildo yang tanpa henti itu.
“Kreeek”… terdengar pintu terbuka, “EEEMMMM” gunggamku dengan terkejut setengah
mati ketika kulihat ternyata yang masuk bukan lagi bang Togar melainkan dua orang lagi
yang rupanya mereka adalah room service dari motel tersebut.
Kulihat kedua orang itupun juga terkejutnya, namun tak lama kemudian salah satunya
cepat-cepat menutup pintu kembali.
Sementara aku masih terkejut kulihat kedua laki-laki itu mulai mendekatiku bahkan
memandangi seluruh tubuhku yang tanpa daya ini.
“Tante… tante kenapa?” tanya seorang dari mereka.
Aku hanya dapat menggeleng- gelengkan kepala saja saat itu sambil terus menggeramgeram ketakutan.
“Tante diperkosa ya, sama laki-laki tadi” ucap yang satunya lagi.
“EEEMMMM..” geramku lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala. Diriku mulai takut dan
malu saat itu.
“Yang tadi keluar itu suami tante!?” tanyanya lagi.
Aku langsung saja mengangguk- angguk dengan cepat supanya mereka cepat- cepat
keluar dari kamar ini.
“Kalau yang tadi suaminya, kenapa istrinya diiket sampe begini Dul” tanya temannya
kepada orang yang rupanya bernama Dul itu.
“Wah kalau gitu ini sich namanya belom kerja udah dikasih daging segar Coi” celetuk
orang yang bernama Dul pada temannya yang bernama Coi itu.
“Udah kita sikat langsung! mumpung lakinya lagi pergi” seru Dul pada temannya.
Tubuhku yang terikat tanpa daya langsung saja diserbunya. Tangan-tangan mereka
langsung menggerayangi pangkal pahaku, buah dadaku serta puting susuku.
Walaupun aku tak berdaya namun aku tetap mencoba meronta dari mereka. Tapi nasi
sudah menjadi bubur, mereka tetap saja menggeranyangi tubuhku sambil mengecupngecup buah dadaku, puting susuku, clitorisku, serta terus meremas-remas seluruh
bagian tubuhku dengan penuh nafsu…
Aku yang terus menerus diserang habis-habisan oleh mereka berdua lama-lama jadi
menikmatinya pula setiap rabaan dan kecupan-kecupan mulutnya, entah berapa lama
kedua room service itu melahap-lahap tubuhku.
Sedang asyik-asyiknya aku menikmati rabaan dan hisapan-hisapan serta jilatan- jilatan
lidah mereka tiba-tiba saja mereka menghentikan perbuatannya dan…
“Coi… cepet kabur… Lakinya udah pulang tuh… ayo cepet” suara orang yang bernama
Dul menyuruh temannya untuk menghentikan lahapannya sambil cepat-cepat bergegas
keluar dari kamar ini.
Sementara nafasku yang tadi sudah memburu kembali mulai tenang dan tak berapa
lama pintu kamar terbuka kembali dan kulihat sesosok yang sudah kukenal untung lah
dia si bang Togar sudah kembali lagi.
“Bagaimana Nit rasanya… enakkan…” tanya bang Togar sambil duduk dibibir ranjang,
”… tuh kan udah basah ranjangnya” ucapnya lagi setelah melihat bagian bawah
kemaluanku yang sudah mengeluarkan lendir dan membasahi sprei ranjang yang
kutiduri ini.
Setelah puas memandangi tubuhku yang meliuk-liuk sendiri dan menggeram- geram
sendiri akhirnya dia melepas dildo tersebut dan kemudian dia mulai menggantikan
posisi dildo itu dengan si burung rajawali yang besar itu.
Bang Togar mulai berlutut tepat didepan pangkal pahaku lalu sambil mengangkat sedikit
pinggulku, Penisnya mulai diarahkan tepat ditengah-tengah bibir kemaluanku yang
sudah terbuka lebar.
“EEEEMMMM… EMMMM…” teriakku keras-keras merasakan kepala penisnya yang
menusuk masuk kedalam pangkal pahaku itu.
Selanjutnya dia terus mulai menusuk- nusukkan dengan cepat dan gerakannya semakin
cepat dan sekali-kali dihentakkannya kuat-kuat didalam lubang vaginaku hingga aku
kembali menjerit kuat-kuat tak tertahannkan. Cukup lumanyan lama dia mengocokngocokkan penisnya didalam kemaluanku, aku sendiri sudah dua kali mencapai
klimaksnya namun dia tak kunjung tiba hingga pada puncak klimaks ku yang untuk
ketiga kalinya dia baru mengeluarkan batang penisnya dari dalam kemaluanku yang
sudah semakin panas itu dan kemudian sambil tangannya memegang penisnya sendiri
bang Togar melepas off mount dari mulutku namun belum sempat aku menarik nafas
lebih banyak lagi lewat mulutku, kepala penisnya yang luar biasa besarnya itu langsung
dilolohkan kedalam mulutku hingga…
“OUFFFF… MMMM…” gunggamku dengan mulut yang menganga lebar. Mulutku yang
masih penuh dengan lendir ludahku sendiri langsung muncrat keluar dari selah selah
batang penisnya yang main nyelonong masuk kedalam mulutku.
“EM… GLK… KKK…” tiba-tiba saja kurasakan kerongkokangan kena krucil. netan air
maninya.
“UUUUUUU… H.. ZZZ…” suara bang Togar mengerang sambil memejamkan mata.
Akhirnya bang Togar langsung ambruk disisi kananku sambil menikmati sisa klimaksnya
sendiri.
“Bagaimana Nit… kamu suka dan puas dengan permainan tadi?” ucap bang Togar
setelah beberapa menit lamanya dalam keheningan dan dinginnya ruang kamar motel
tersebut.
“Puas …!” kataku pelan dengan nafas yang masih lemah.
“Sayang waktu berjalan cepat amat cepat sekali sayang…” katanya sambil membelai
rambutku yang sudah acak-acakan dengan penuh rasa kepuasan. ”… sekarang sudah
sore, lebih baik kita sudahan dulu, sabtu depan kita ulangi lagi! maukan?” ujarnya lagi.
“Terserah bang Togar saja, yang penting anak saya selalu dibantu dalam kenaikan
kelasnya!” kataku mengingatkan dia.
“Oh tentu… tentu, yang pentingkan ibunya, kalau ibunya nurut anaknya pasti lulus
terus.” ucapnya lagi sambil mencium bibirku dan tangannya meremas pantatku sekali
lagi sebelum kami berdua meninggalkan motel itu

aceh4d
Aceh4D Pandora88 Login Aceh4d mantra88 tustoto mio777 mainaja situspentaslot Tus4D Link Aceh4d Link Aceh4d Link Aceh4d Link Aceh4d Link Aceh4d Aceh4D, aceh 4d, daftar aceh4d, link aceh4d, link alternatif aceh4d Tus4D Aceh4d terminal4d BUAYA138 nasa4d lapak7d MERIAH4D maha168 WARUNG168 SKY77 TIMNAS4D asiahoki AIRBET88 bos88 TITI4D KAISARPOKER buah4d COCOL88 moba4d terminal4d terminal4d oplet4d max77 88mega terminal4d TERMINAL4D kaisarpoker PAJAKTOTO kaisarpoker TERMINAL4D garuda4d terminal4d fendi188 kenzototo RUPIAH138 terminal4d PALU4D bingo4d KODE4D koi77 LAPAK7D maxwin89 ANGSA4D GEBYAR4D SURGA88 MAXWIN138 sakti123 LAPAK7D DEPOSIT TANPA ANTRIAN agen77 LAPAK7D wajik777 catur777 GBOWIN KOPI4D gasing777 slot777 terminal4d GARUDA4D lapak7d SINGAWIN POCARI4D LUNATOGEL HOKI777 ANGKASA168 kilau4d POCARI4D UDINTOGEL HOMETOGEL LAPAK7D merahtoto AJAIB88 asian4d PAJAKTOTO SBCTOTO kaisarpoker sandibet LAPAK7D MERDEKAWIN LAPAK7D sawer4d terminal4d POCARI4D
terminalbet Lapor Link POCARI4D POCARI4D LUNATOGEL ACEHTOGEL JONI TOGEL YOK TOGEL ZIA TOGEL HOME TOGEL TOTOMACAU TOTOMACAU WAKTOGEL OPALTOGEL INATOGEL DINGDONGTOGEL LINETOGEL PROTOGEL BETOGEL juditoto POCARI4D oppatoto udintogel server gacor terminalbet LINK LOGIN POCARI4D LINK LOGIN TERMINALBET
KAISARPOKER TERMINAL4D kaisarpoker JNT777 TERMINAL4D lapak7d PRADA4D madetoto batik77 KAISARPOKER lapak7d TERMINAL4D RAJA328 TERMINAL4D SENOPATI4D ollo4d SGCWIN MAXWIN138 KAISARPOKER meriah4d TIMNAS4D TERMINAL4D terminal4d SLOT5000 SISIL4D TERMINAL4D harta138 MAXWIN138 DRAGON4D lapak7d harum4d semutwin kpktoto GEBYAR4D KAISARPOKER TERMINAL4D terminal4d neng4d PUSAT4D megawin188 TERMINAL4D sgcwin rasa4d bimabet TIMNAS4D lapak7d timnas4d terminal4d> Acehflix21 Nonton Film Gratis terminal4d kangtoto kilat77 Lapak7d KAISARPOKER LAPAK7D terminal4d Terminal4d Terminal4d Terminal4d Terminal4d MEGA188 bacan4d bacan4d kaisarpoker lapak7d pocari4d bacan4d bacansport lapak7d terminal4d bacansport raja328 cermat88 XX1TOTO >> LINK ALTERNATIF SLOT GACOR AMAN DAN TERPERCAYA terminal4d >> LINK ALTERNATIF SLOTGACOR AMAN DAN TERPERCAYA manjurbet Daftar situs slot online bacan4d lapak7d terminal4d Lapak7d LAPAK7D terminal4d BOBATOTO kaisarpoker xx1toto lapak7d hw77slot terminal4d sgcwin88 mpxtoto pocari4d XX1TOTO >> Link Slot Gacor Server Luar Pasti Menang Auto Maxwin hwslot77 MATAHARI88 DAFTAR SITUS JUDI TOGEL ONLINE 2023 SLOTALADIN DEDE4D : DAFTAR SITUS JUDI TOGEL DAN SLOT ONLINE DAFTAR MPXTOTO SITUS SLOT THAILAND PALING GACOR PAUS138 >> Situs Nomor 1 Slot Gacor Hari Ini Pasti Menang Aman Terpercaya LINK ALTERNATIF MEGA188 DAFTAR DAN LOGIN MEGA138 XX1TOTO | Rekomendasi Link Situs Slot Pasti Menang Setiap Player Ada Jatah Maxwin Tikus4d | Situs Slot Online Gacor Terbaik Pasti Menang 2023 NEOTOTO lapak7d LINK SLOT GACOR BOS138 DAFTAR SITUS TOGEL ONLINE CIPUTRA88 LINK ALTERNATIF TITI4D PISTOL4D SLOT GACOR >> LINK AKTIF SITUS SLOT GACOR RTP 98% AMAN TERPERCAYA bacan4d shio togel 2024 TWSLIVE - Situs Aman Terpercaya x500 Sering Muncul Auto Maxwin XX1TOTO GARUDA138 DAFTAR DAN LOGIN neototo KAMPUS88 | Situs Resmi Casino Slot Gacor pasti Menang Terpercaya Gacor77 LINK ALTERNATIF GACOR77 winstar4d GILa138 - Zeus4d Situs Slot Online lagi gacor pgsoft deposit murah bonus gede GELAY88 > Jitu77 Agen Slot Pragmatic Online Terpercaya Deposit Gampang Menang TITI4d - Situs Togel Slot Perkalian X500 Sering Keluar Pasti Bayar Aman Terpercaya Slot88 GARUDA138 SITUS SLOT GACOR DAFTAR SITUS SLOT ONLINE GARUDA138 NEOTOTO SLOT PASTI MAXWIN >> LINK SITUS GACOR PRAGMATIC DAN PG SOFT PASTI MENANG ADA JATAH MAXWIN OLXTOTO PAKDE4D >> BO TOGEL ONLINE SLOT PRAGMATIC CASINO DI INDONESIA AMAN TERPERCAYA PASTI BAYAR XX1TOTO PG SOFT - WAJIB MENANG AUTO MAXWIN DENGAN PROVIDER RNG TERBAIK XX1TOTO SLOT PGSOFT - PROVIDER TERBAIK DENGAN RNG BERKUALITAS TINGGI AMAN TERPERCAYA XX1TOTO PRAGMATIC PLAY | SITUS SLOT RNG TINGKAT TINGGI TANPA MANIPULASI AMAN TERPERCAYA SLOT88 XX1TOTO Sweet Bonanza >> Play77 Provider Terbaik dan Resmi Slot Bonanza Aman Terpercaya XX1TOTO Slot Starlight Princess | Situs Gacor Resmi Pragmatic Play RNG Sistem Permainan Adil

neototo

XX1TOTO SERVER THAILAND | SITUS SLOT SERVER LUAR NO 1 PALING DICARI DI INDONESIA XX1TOTO SERVER THAILAND >> SITUS GACOR SERVER LUAR NO.1 PALING DICARI AMAN DAN TERPERCAYA XX1TOTO SERVER RUSIA | SITUS GACOR SERVER LUAR RNG PERMAINAN ADIL AMAN DAN TERPERCAYA NEOTOTO XX1TOTO SERVER DUBAI >> JITU77 SERVER LUAR PALING GACOR AMAN DAN TERPERCAYA LINK ALTERNATIF XX1TOTO | LINK ANTI NAWALA TERBARU TANPA VPN 2023 PALING GACOR AMAN DAN TERPERCAYA XX1TOTO | CHEAT ENGINE SLOT ONLINE PASTI MENANG JACKPOT CARA PAKAI GAMPANG HW77SLOT | SITUS GACOR AMAN TERPERCAYA NO.1 DI INDONESIA TANPA VPN MAXWIN138 DAFTAR DAN LOGIN LINK ALTERNATIF GAME JUDI ONLINE GACOR77 LUXURY333 | LINK ANTI BLOKIR GAME JUDI ONLINE TERPERCAYA XX1TOTO xx1toto Login TERMINAL4D | Situs Gacor TERMINAL4D | DAFTAR TERMINAL4D | LINK TERMINAL4D | LINK ANTI NAWALA TERMINAL4D TERMINAL4D - LINK AKTIF ANTI NAWALA T4D 2023 AMAN DAN TERPERCAYA Bacan4d Bacansports Bacan4d Bacan4d Bacan4d Kaisar21 dingdongtogel hometogel jeboltogel pocari4d evostoto koitoto oreo5d olxtoto xx1toto hw77bet hw77bet hw77bet KANGTOTO SUMSELTOTO supraslot mawartoto cocol88 rogtoto xx1toto teslatoto cctvslot pos4d arahtogel winter4d supraslot xx1toto hw77bet xx1toto megajp cupang4d gudang138 macan33 ziatogel pasarbet168 fit188 jkt77 harum4d 29hoki obs188 jp188 area188 bento123 LINK RESMI KAMPUS88 kampus88 tumi123 gasing777 semutwin batman138 kangtotovip mw68 musangwin dewa212vip beta138slot sinarjpslot rajahoki899slot dragon78 kangtotogames airbet88 supraslot ohtogel kangtoto demo bacansports mame123 login & daftar ibet44 > Situs Bandar Slot Dan bola Terkini MASTER38 >> Link Situs Alternatif Login Dan Daftar Slot Online DAGET77 >> Link Login Dan Daftar Slot Online Ibet44 >> Link Login Alternatif Anti Nawala PROMOSI SEMUTWIN ZIATOGEL sawit188 pandora88 betogelp yes77 batik77 gen77 prada4d udintogel nextogel lunatogel rupiahtoto musangwin Api5000 Link Slot Gacor ajr88 bravompo togelon kapital4d mariatogel hiutoto inatogel merdeka138 lionbola japan168 megawin188 mega288 kenzototo devil138 winstar88 jitutoto udintogel batastoto jawara88 lunatogel bimabet daftar & login rajabandot rajabandot situstoto bambu4d nuansa4d sikat88 ulartoto jepetogel coktogel key4d bosswin168 net77 pin4d zora4d latoto cuan77 merdeka777 surgawin TUS4D LINK LOGIN & DAFTAR hometogel spbutoto kebuntoto hometogel maxim4d radar138 gajian123 toto80 koitoto pamanslot mentoz4d mustang303 plaza4d2 suara4d bar88 bali777 rajahoki899 surgawin bacansports gurita4d dewi188 winlive4d kebaya4d /murah4d plaza4d2 rajabandot xx1toto xx1toto rajabandot ariestogel presidenttoto jualtoto neko4d sabi4d cermat88 sabi4d sabi4d hw77bet nyonya4d padangtoto batamtoto perak77 jonislot sekolahtoto sengtoto kitab4d birutoto beta138 aye4d PROTOGEL rajabandot jonitogel bulantogel togelup idcash88 imbaslot fajartoto xx1toto aye4d soju88 hw77slot qqraya qqraya wsdbola88 orion88 obs188 wd138 sabatoto sumbartoto mabosway maxwin138 rtp luxury333 sis4d tanta88 ayam4d hakim4d bensu4d lektoto akartoto mahabet77 kenzototo dragon212 receh88 foya88 xx1toto musangwin benua99 xx1toto benua99 musangwin bacansportsgames nagawon piramidslot batikslot game online slot